TAKAMEDIA.ID, BALIKPAPAN — PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) kembali mencatatkan capaian penting dalam perjalanan menuju fase operasi penuh Proyek Strategis Nasional, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe.
Dua fasilitas utama penyedia energi kilang yaitu pembangkit listrik bertenaga gas (Gas Turbine Generator/GTG) dan Ketel Uap (Boiler) telah berhasil melewati tahap uji coba (commissioning) dan awal pengoperasian (start-up).
Keberhasilan ini menjadi tonggak kesiapan sistem energi dan utilitas yang akan mendukung pengoperasian unit utama Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) serta berbagai fasilitas proses lainnya di kilang.
Dengan beroperasinya kedua fasilitas tersebut, suplai listrik dan uap kini dapat diandalkan untuk mendukung operasional kilang yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
Vice President (VP) Legal & Relation PT Kilang Pertamina Balikpapan, Asep Sulaeman, menyampaikan bahwa keberhasilan ini menjadi pondasi penting bagi kesiapan sistem energi kilang.
“Fasilitas GTG dan Boiler merupakan jantung sistem energi di kilang. Dengan berfungsinya kedua fasilitas ini, kami memastikan kemandirian dan stabilitas pasokan energi internal untuk mendukung operasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya, Jumat (24/10/2025).
Saat ini, tiga dari empat unit pembangkitan listrik bertenaga gas yaitu GTG A, C, dan D telah melalui awal pengoperasian dengan total kapasitas operasi mencapai 105 megawatt (MW).
Pembangkit ini menggunakan bahan bakar gas alam (natural gas) dan dilengkapi sistem kontrol otomatis yang mampu menyeimbangkan dan menyinkronkan pasokan listrik di seluruh jaringan kilang.

Teknologi itu memastikan suplai listrik yang stabil bagi berbagai unit utama seperti Crude Distillation Unit (CDU), Hydrocracking Complex (HCU), RFCC, dan fasilitas pendukung seperti Cooling Tower, Water Treatment Plant (WTP), serta Main Control Room (MCR).
Sementara itu, tiga dari lima unit ketel uap yaitu Boiler A, B, dan C telah melalui awal pengoperasian dengan kapasitas produksi 262 ton uap per jam per unit. Ketel uap berfungsi menghasilkan uap bertekanan tinggi yang digunakan untuk berbagai kebutuhan proses kilang, seperti pemanasan bahan baku, penggerak turbin, dan penyediaan energi bagi sistem utilitas.
“Keberhasilan start-up dua fasilitas utama ini menjadi tonggak penting dalam memastikan kesiapan seluruh sistem pendukung kilang. Dengan pasokan listrik dan uap yang stabil, kami dapat melakukan pengujian dan pengoperasian unit proses lainnya secara lebih optimal, aman, dan andal,” tambahnya.
Proyek RDMP Balikpapan merupakan bagian dari upaya PT KPB dalam meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari, serta meningkatkan kualitas produk BBM menjadi setara standar Euro V.
Capaian ini menandai langkah nyata modernisasi kilang Pertamina untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian energi nasional. (Red)